Berita terbaru mengenai PT Angkasa Pura II (Persero)
Kapasitas terminal ditingkatkan menjadi 15 juta penumpang/tahun dalam waktu singkat, desain interior bandara diperbarui di sejumlah titik
Jakarta - Bandara Kualanamu disiapkan menjadi bandara hub penerbangan internasional di wilayah barat Indonesia.
Di dalam kunjungan kerja ke Bandara Kualanamu pada 24 September 2022, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pengembangan Bandara Kualanamu harus mampu menjadikan bandara sebagai hub internasional serta meningkatkan market share di pasar rute internasional di kawasan ASEAN; mempercepat pengembangan rute internasional dari dan ke Asia Selatan; mengembangkan kapasitas; mewujudkan kawasan Aerocity; dan meningkatkan kapasitas SDM di sektor penerbangan nasional melalui pertukaran personel (employee exchange) di antara bandara-bandara AP II dan GMR.
Sejalan dengan hal tersebut, PT Angkasa Pura II melalui anak usahanya yakni PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola Bandara Kualanamu tengah melakukan penataan, pengembangan terminal dan perbaikan total seluruh fasilitas guna memastikan kenyamanan traveler dan meraih target-target yang diberikan.
Satu program yang saat ini dijalankan adalah program Immediate Capacity Augmented (ICA) sebagai upaya meningkatkan kapasitas terminal penumpang dalam waktu singkat.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan peningkatan kapasitas terminal secara cepat diperlukan untuk mengakomodir pertumbuhan rute internasional yang cepat sehingga memastikan kelancaran flow di area domestik dan internasional.
“Program ICA merupakan inovasi untuk meningkatkan kapasitas terminal secara cepat sebelum dilakukan program pengembangan terminal yang lebih besar.”
“Peningkatan kapasitas melalui ICA ini dilakukan dengan penataan ulang terminal domestik dan internasional melalui maksimalisasi dan optimalisasi aset yang ada untuk memastikan kenyamanan penumpang pesawat. Di samping peningkatan kapasitas terminal, program ICA juga akan menyentuh redesign dari desain interior sehingga Bandara Kualanamu akan terlihat berbeda dan lebih baik dari sebelumnya,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin mengungkapkan saat ini permintaan penerbangan internasional dari dan ke Bandara Kualanamu sudah cukup tinggi.
“Program AP II menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional direspons baik. Sejumlah maskapai menyatakan kesiapannya. Saat ini pun Lion Air sudah menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional untuk penerbangan umrah, di mana jemaah umrah dari kota-kota lain di Sumatera yang menggunakan Lion Air akan dipusatkan keberangkatannya di Bandara Kualanamu untuk menuju Jeddah,” jelas Muhammad Awaluddin.
Peningkatan kapasitas lewat ICA
Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengungkapkan melalui program ICA maka kapasitas Bandara Kualanamu dapat ditingkatkan dari saat ini sekitar 10 juta penumpang menjadi 15 juta penumpang pada 2024.
“Kapasitas total terminal ditingkatkan menjadi 15 juta penumpang pada 2024. Adapun area terminal domestik dan internasional akan lebih luas, sehingga total luas terminal menjadi 108.150 meter persegi dari saat ini 103.650 meter persegi,” ujar Achmad Rifai.
Lebih lanjut, Achmad Rifai menuturkan sejalan dengan program ICA ini sejumlah fasilitas modern juga akan diterapkan di terminal domestik maupun internasional.
Salah satu fasilitas baru dan modern adalah Automated Tray Retrieval Systems (ATRS) di titik security check point (SCP) untuk pengelolaan tray atau baki secara otomatis.
Dilakukan juga peningkatan kapasitas sistem teknologi informasi dan komunikasi termasuk infrastruktur Airport Operational Database (AODB).
Achmad Rifai menuturkan saat ini juga tengah dijalankan berbagai program untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, antara lain beautifikasi terminal dan perbaikan total seluruh fasilitas.
“Perbaikan total seluruh fasilitas mencakup toilet, customer service desk/information desk, penggantian lantai di beberapa titik, perbaikan area bermain anak, perbaikan pos keamanan, perbaikan lokasi parkir kendaraan dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk kenyamanan traveler,” jelas Achmad Rifai.
Pengembangan bandara
Program ICA ini dijalankan sebelum dimulainya pengembangan Tahap I secara menyeluruh di Bandara Kualanamu.
Pengembangan Tahap 1 akan memperluas terminal penumpang dari 108.150 meter persegi menjadi 163.944 meter persegi dengan kapaasitas hingga 20 juta penumpang per tahun.
Kemudian selanjutnya pengembangan Tahap 2 akan memperluas terminal menjadi 192.453 meter persegi dengan kapasitas 30 juta penumpang per tahun, Tahap 3 memperluas terminal menjadi 317.783 meter persegi dengan kapasitas 50 juta penumpang per tahun, dan Tahal 4 memperluas terminal menjadi 400.018 meter persegi dengan kapasitas 65 juta penumpang per tahun.